Malam Panas Berbagi Ranjang dengan Dua Sahabat Cantik di Rumah Kosong

Malam Panas Berbagi Ranjang dengan Dua Sahabat Cantik di Rumah Kosong

Suatu sore Mei 2018, rumah terasa sunyi. Ibu sedang bepergian, Ayah bekerja lembur. Saya memutuskan untuk mengundang dua sahabat karib saya, Ambar dan Ully, untuk menghabiskan waktu bersama.

Kami bertiga memiliki ikatan persahabatan yang erat, dan sering menghabiskan waktu dengan berbagi cerita dan canda tawa. Sore itu, kami memutuskan untuk menonton sebuah film bersama di ruang keluarga. Suasana menjadi santai dan akrab saat kami bertiga duduk berdampingan di sofa; Ambar di sebelah kiri, Ully di sebelah kanan.

Selama pemutaran film, suasana mulai terasa berbeda. Kedekatan fisik kami semakin intens, dan ada peningkatan rasa nyaman yang muncul di antara kami. Sentuhan-sentuhan kecil mulai terjadi secara spontan, tanpa paksaan.

Rasa canggung awal perlahan sirna, digantikan dengan kehangatan dan keintiman yang berkembang secara alami. Kami saling berbagi sentuhan ringan, ekspresi wajah, dan tatapan mata yang menunjukkan kenyamanan dan kepercayaan satu sama lain. Tiba-tiba, telepon rumah berdering.

Saya menjawab panggilan tersebut, dan ternyata Ayah mengabarkan bahwa ia tidak dapat pulang malam ini karena ada urusan mendadak. Berita ini disambut dengan perasaan lega dan sedikit kegembiraan. Saya pun mengutarakan keinginan untuk melanjutkan menghabiskan waktu bersama Ambar dan Ully, dan mengundang mereka untuk menginap.

Setelah meletakkan gagang telepon, saya kembali ke sofa dan menatap kedua sahabat saya, siap untuk melanjutkan momen hangat sore itu. sudah sama-sama hanya memakai pakaian dalam saling berciuman dan mencoba melepas BH yang dikenakan. Kukejutkan mereka dan kukatakan bahwa pemainan ini terpaksa harus berhenti sementara.

Mereka kuminta pulang dulu dan kusuruh datang pukul 8 malam untuk melanjutkan permainan. Mereka setuju. Malamnya Ully datang pertama kali.

Karena aku tidak sabar begitu dia masuk dan aku menutup pintu, aku memeluknya dari belakang dan kuremas kedua payudaranya. Kudengar bel pintu. Aku melepaskan pelukanku dan kusuruh Ully langsung ke kamar.

Aku membuka pintu dan ternyata Ambar telah datang. Langsung saja kami masuk kamar. Kulihat Ully sudah tinggal memakai pakaian dalam saja sedang tiduran di tempat tidur.

Kusuruh Ambar untuk mencumbunya dulu. Ambar langsung melepas pakaiannya dan ternyata dia tidak mengenakan BH hanya memakai kaos singlet dan CD. Dia lalu menghampiri Ully dan mendudukkannya.

Dia lalu mencium Ully dan tangannya melepas BH yang dikenakan Ully. Sedangkan Ully melepas kaos singlet yang dikenakan Ambar dan aku yang berdiri hanya memakai gaun tidur tanpa pakaian dalam langsung terangsang. Kulepas gaun tidurku.

Ambar yang melihatku langsung turun dari tempat tidur diikuti Ully. Ambar mendorongku sampai ke tembok lalu mencium bibirku dan meremas payudara kiriku. Sedangkan Ully jongkok di samping kakiku dan kaki Ambar lalu menjilati serambi lempitku yang basah sambil tidak lupa tangan kirinya meremas kedua payudara Ambar dan tangan kanannya meremas payudara kananku.

Aku merasakan kenikmatan yang tiada duanya. Setelah beberapa menit Ambar dan Ully menjamah tubuhku dan aku sudah merasakan lemas, mereka berdua saling berpelukan dan saling menempelkan serambi lempitnya. Mereka mendesah bersama-sama.

Setelah itu Ambar melepas pelukannya dan lalu naik ke tempat tidur. Dia tidur telentang dan Ully menindihnya sambil menciumnya. Tangannya masuk ke serambi lempit Ambar dan mengocoknya perlahan-lahan.

Mulutnya perlahan-lahan turun ke serambi lempitnya. Sambil jarinya mengocok serambi lempit Ambar mulutnya juga menjilatinya. Aku yang sudah bergairah lagi ikut bergabung dengan mencium bibirnya yang kelihatannya akan mengeluarkan desahan.

Kucium dan kujilat lidahnya. Dia membalas sambil tangannya menarik tanganku agar meremas kedua payudaranya. Kuremas kedua payudaranya dan tangannya juga meremas kedua payudaraku.

Ambar ternyata dapat bertahan lebih lama dariku dari jamahanku dan Ully. Sekarang giliran Ully. Ully tidur telentang dan payudara kirinya dihisap oleh Ambar dan payudara kanannya kuhisap.

cerita ngewe terbaru - Malam Panas Berbagi Ranjang dengan Dua Sahabat Cantik di Rumah Kosong

Dia mendesah dan kedua tangannya juga membalas dengan meremas kedua payudaraku dan kedua payudara Ambar secara bergantian. Jariku dan jari Ambar lalu masuk ke serambi lempit Ully dan mengocoknya perlahan-lahan. Ully ternyata akan mendesah lebih keras lagi sehingga bibirku dan bibir Ambar berebutan untuk menahannya.

Bibir kami berdua akhirnya berciuman sambil jari kami berdua kami keluarkan dari serambi lempit Ully dan naik ke atas berebutan kedua payudara Ully. Kami berdua meremas kedua payudara Ully dan ciuman kami turun ke bawah dan menjilati serambi lempit Ully. Ully ternyata kalah dariku dalam bertahan.

Setelah beristirahat sebentar kami melanjutkannya lagi. Aku tidur di tengah berhadapan dengan Ully dan Ambar berada di belakangku. Kami mulai lagi dari awal dan tidak lupa bergantian posisi tengah, depan, belakang.

Kami bercumbu sampai sekitar pukul 3 dini hari. Setelah itu kami tertidur pulas karena kelelahan. Dengan posisi aku dipeluk Ambar dari depan dan Ully dari belakang.

Pagi harinya aku terbangun dan kulihat Ambar dan Ully sudah tidak ada di tempat tidur. Kudengar desahan-desahan dari dalam kamar mandi. Aku bangkit dan berjalan ke kamar mandi.

Kulihat Ambar dan Ully duduk berhadapan di bath tub yang penuh dengan busa sabun. Mereka berdua yang tubuhnya penuh dengan busa sabun sedang saling meremas kedua payudara mereka. Aku lalu berdiri di bawah pancuran dan kuhidupkan kran.

Ambar bangkit dari bath tub dan menutup kran pancuran. Dia lalu berdiri dibelakangku dan mengambil body shower. Diusapkannya body shower ke kedua payudaraku dari belakang dan kemudian meremas-remas kedua payudaraku.

Aku membalik tubuhku dan membalas meremas kedua payudaranya. Dia lalu meratakan body shower ke seluruh tubuhku kemudian memeluk tubuhku. Kemudian tangannya membuka kran pancuran lagi.

Kami berdua saling melepaskan pelukan dan saling membilas tubuh kami dan juga meremas kedua payudara serta beberapa bagian tubuh yang lain. Setelah kami berdua bersih dari sabun dan busanya, Ambar mematikan kran pancuran dan keluar dari kamar mandi sambil menggaet handuk. Aku masih berdiri dan melihat Ully yang tidur di bath tub yang airnya sudah kering tinggal busa sabun yang menempel di tubuhnya.

Kulihat kedua payudaranya dan lalu kuremas. Setelah itu kutindih tubuhnya dan kami pindah posisi. Aku sekarang di bawah dia di atas dan duduk dengan posisi kedua serambi lempit kami saling menempel.

Dia meremas-remas kedua payudaraku. Kemudian dia mengusap seluruh tubuhku dengan busa sabun yang menempel di tubuhnya. Kemudian dia menindihku dan membuka kran bath tub.

Kami berdua saling membilas tubuh kami dan juga meremas kedua payudara serta beberapa bagian tubuh yang lain. Setelah itu aku lebih dulu keluar dari kamar mandi setelah menghanduki tubuhku. Aku keluar dengan telanjang karena handuknya dipakai oleh Ully.

Ambar ternyata tidak berada di kamar. Aku keluar dan kulihat Ambar dengan melilitkan handuk di tubuhnya sedang berjalan ke arahku sambil membawa secangkir kopi. Kusongsong dia dan kucium dia sambil tanganku meraih cangkir dari tangannya.

Kuletakkan cangkir ke meja yang ada di sebelah kami berdiri dan tanganku lalu melepas handuk yang dikenakan Ambar. Kupeluk dia bersamaan dengan pelukan Ully dari belakang. Aku ingin mulai dari awal lagi tetapi kudengar klakson mobil.

Kami bertiga berhamburan cepat-cepat memakai kembali pakaian. Ternyata ayahku yang datang. Hari itu kami tidak melanjutkan percumbuan karena ayahku seharian di rumah.

Ambar dan Ully juga pulang ke kostnya masing-masing. Tetapi di hari-hari selanjutnya kami bertiga bercumbu kembali. Entah di rumahku pada saat sepi atau di tempat kost Ambar atau di tempat kost Ully.

Tapi sejak awal bulan feburari tahun 2018 lalu Ully telah mempunyai pasangan cewek baru yang masih muda dan memutuskan berpisah denganku dan Ambar. Perpisahan dirayakan dengan bercumbu semalam suntuk antara aku, Ambar, Ully dan ceweknya. Sejak itu aku hanya bercumbu dengan Ambar.

Begitulah pengalamanku bercumbu dengan sesama wanita.