Nama saya Firman, seorang operator di Pembangkit Listrik Tenaga Air. Saya ditugaskan untuk memperbaiki turbin yang rusak di daerah Kenikmatan Jajau; perbaikan harus diselesaikan pada hari itu juga. Kerusakannya cukup signifikan, namun berkat kerja keras tim, kami berhasil menyelesaikannya sebelum waktu Maghrib.
Setelah itu, saya langsung bergegas menuju Padang untuk menemui istri tercinta yang telah saya rindukan. Perjalanan pulang saya tempuh dengan sepeda motor CBR kesayangan. Namun, di daerah Lubuk Basung, hujan turun sangat deras.
Saya terpaksa menepi dan, dengan sedikit kecewa, menyadari bahwa mantel hujan saya tertinggal di lokasi kerja. Saya berlindung di sebuah ruko kecil, menunggu hujan reda. Ketika hujan mulai mereda, saya melanjutkan perjalanan.
Namun, tak berapa lama kemudian, sepeda motor saya mogok di daerah Tiku, kemungkinan karena mesinnya kemasukan air. Saya berusaha mendorong motor, berharap menemukan bengkel, tetapi sayangnya, tidak ada bengkel yang buka pada jam tersebut. Waktu sudah menunjukkan pukul 20.30, dan saya masih belum makan malam.
Dalam keadaan frustasi, saya teringat akan rumah mantan kekasih saya semasa kuliah, Yumil— teman-temannya biasa memanggilnya Cumil, tetapi kami saling memanggil dengan panggilan sayang, "Cin". Saya memutuskan untuk mendorong sepeda motor saya ke rumahnya, berharap setidaknya bisa beristirahat sejenak, dan mungkin, mendapatkan tawaran makan malam. Sesampainya di sana, saya mengetuk pintu, dan tak lama kemudian, seorang wanita cantik dengan kaos merah menyala membukakan pintu.
Ia tampak terkejut melihat kedatangan saya. Kami berbasa-basi sejenak, dan ia mempersilakan saya masuk. Sambil menunggu ia menyiapkan teh hangat, saya duduk di ruang tamu, mengamati sekeliling.
Suasana dingin malam itu membuat saya merasakan sensasi yang berbeda saat memperhatikan gestur tubuhnya. semok aja. pantat yang sering gue remas2 beberapa tahun yang lalu.” gumam gue di hati… Dari ruang tamu gue mendangar suara pria dan wanita yang lagi bergelut dan sesekali mengeluarkan desahan.
saya penasaran apa gerangan yang terjadi. Gue lihat sekeliling rumah dan ternyata sepi. lalu gue dengan sedikit mengendap endap menuju ke dapur tempat sumber suara…..
Dengan penuh rasa penasaran gue pergi mengendap2 ke dapur mantan semok ku itu. Gue sembunyi di balik lemari. di dapur gue melihat mantan gue bermesraan dengan lakinya.
Lakinya hanya menggunakan handuk meremas kedua gunung kembar mantan saya dengan lembut sambil menjilat2 leher dan telinganya, “ach…bg…enak… geli sayang…. ach…”. Lakinya terus menggerayangi susu montok istrinya.
Tangannya mulai masuk ke baju ketat istrinya sambil memain-main kan puting susunya dari dalam baju. “Dah keras aja putingnya sayang, kamu pengen ya? ” kata lakinya sambil terus menjilati leher jenjang istrinya.”achhh… pengen banget ganteng….
udah lama gak dapat soalnya…. achhhh…. ach.”Pengen apa cantik” kata lakinya sambil membalik kan tubuh montok istrinya.”Pengen ini ganteng…” mantan gue lalu memasukkan tangannya ke handuk lakinya dan seketika handuk itu pun melorot ke lantai.
“wow… gede banget”, fikir gue dalam hati. Pantesan si dia waktu itu berpaling dari gue…. mantan gue terus mengocok rudal lakinya.”Pengen apa lonteku?” kata lakinya sambil menjambak rambut istrinya agak kasar.” “ach….achhh….pengen rudal sayang, rudal urat…” lakinya terus menjambak rambut istrinya sambil lidahnya membelit2 lidah istrinya di rongga mulut.
jilatannya turun ke leher dan meninggalkan cupang di leher istrinya. Lakinya kemudian memeluk istrinya sambil susu montok istrinya digesek2in ke dada bidangnya. tangannya kemudian menyusup ke punggung istrinya dan dengan satu renggutan lepaslah tali bra istrinya.” hmm….
abang emang mahir banget urusan buka tutup gunung” suaminya tersenyum. bibir mereka pun berpagutan. Kemudian turun lah sebuah bra berenda berwarna merah muda.
Lakinya kemudian mengangkat tutup gunung tersebut sambil menjilat2 kedua cupnya. Hmmm… gila gede banget bra mantanku sekarang. waktu pacaran kayaknya gak segede itu deh.
Dulu waktu pacaran gue emang sering maining gunung kembarnya. dulu ukurannya cuma 34B kalo gak salah. gue sering remas2 toketnya dari luar dan mainin putingnya dari luar.
Pernah sekali gue minta mimik sama dia, tapi gak sempat. Gue hanya sampai buka 3 buah bajunya doang waktu mulut gue mau nyosor puting, keburu temannya datang…. gak sempat deh “ngapain jilat bungkusnya sayang, ni susunya udah gak sabar lagi mau diisep” kata mantan gue ke lakinya sambil membusungkan dada besar.
Lakinya kemudian membuka baju ketat istrinya dan menyembul lah gunung segar yang udah tak berbungkus lagi. “sluuuuppp…… sluuuppp…” lakinya dengan lahap menjilati susu bininya. beberapa kali tak lupa mencupang susu bininya.” aaaach nikmat sayang….
isap lagi mas. puasin dedek…… aaaaach”. Mantan gue meracau sementara laginya sibuk dengan gunung kembarnya.
Perlahan gue membuka pengait celana levis gue dan menurunkannya sedikit. keluar lah rudal gue yg emang udah lama tak merasakan lubang serambi lempit. perlahan saya kocok rudal saya sambil menikmati adegan wanita yang pernah gue cintai.
anjing gede banget susu mantan gue. lakinya kuat nyusunya. pantes aja toketnya makin gede.
diremasin terus..”aach… ach… gue menikmati kocokan tangan gue sambil membayangkan kalau lakinya itu adalah gue…. aaach…. ach”.
cerita ngewe terbaru - Kenikmatan Terlarang di Rumah Mantan Kekasih Mahasiswi
kocokan gue makin kencang seiring semakin lahapnya lakinya menikmati buah ranum yang baru pernah gue remas dan belum sempat gue isap. “ach… aaaaach… bang kuat kali abang nyusunya geli ke pepek sayang….. aaaaaach….
aaaach… entotin dedek bang…. kangen hujaman rudal abang….. aaaach..” jilatan lidah lakinya terus turun ke perut dan menari2 di pusar mantan gue.
“aaach geli abang sayang…. aaaach” sambil menjilati pusarnya, jari lakinya dimasukin ke lubang pepeknya yang udah basah.”ooooooh…. gila abang….
jangan sama jari donk ganteng…. aaaach…”. Setelah puas mengobok2 pepek istrinya dengan jari, lakinya kemudian berdiri terus menjabak rambut istrinya…”Mau rudal lonteku….?
benaran mau cantik….?” mantan ku agak meringis dengan tarikan rambut dari lakinya, tapi tampaknya dia tetap menikmati. “mau rudal cantik? benaran mau kamu sayang” kata lakinya sambil meremas kedua susu istrinya keras.
“aaaaach abang….. menyetubuhi kita sayang…. aaaaach”.
dengan agak kasar lakinya kemudian menghujamkan rudal jumbonya ke pepek mantan gue yang emang udah basah, “aaaaaacccchggg….. accchhhh…” terdengar teriakan mantan saya sangat keras. rudal itu kemudian dicabut sampai sebatas ujung kepalanya, kemudian dihujamkan lagi keras2…”.aaaaccch….
aaaaccch… ampun sayang….. aaaach…. nikmat” laki mantan gue makin terangsang dan makin ganas menghujamkan rudalnya dengat ritme yang teratur….
“aaachhh…… aaach….. dedek sampai abang…. nikmat sayang” tampak tubuh mantan menggelinjang dengan keringat yang berkucuran.
Sementara laki nya tetap dengan ritme hentakannya sambil menjilati susu mantan gue yang melambung lambung.”aaaaach…..ampun abang….. ampuuuuuunn… nikmat…. nikmaaaaaat” Melihat mantan gue diperlakukan begitu gue kasihan dan sekaligus terangsang.
tak terasa rudal gue berdenyut…..”aaaaaach….. keluar lah lahar panas gue membasahi lantai dapur rumah dua sejoli itu. Mantap banget stamina laki mantan gue.
gue hitung dari awal udah kira kira 20 menitan dan masih belum ada tanda tanda dia mau klimaks. Sementara gue lihat mantan gue udah sangat tersiksa dalam kenikmatan Pergumulan mereka terus berlanjut. Laki mantan gue kemudian menyuruh istrinya untuk naik ke meja makan di dapur.
sambil terus berjilatan lidah mereka berdua udah berada di meja makan. Kali ini mantan gue yang di atas, sementara lakinya di bawah dengan rudal yang besar perkasa dan berurat. wow….Women On Top….
posisi favorite gue nih, kata gue dalam hati. Gue emang suka sekali dengan posisi WOT karena sebagai laki-laki kita bisa menikmati susu pasangan kita melambung-lambung. Makin binal pasangan kita makin hot pemandangannya.
Ditambah lagi kita bisa menikmati ekspresi wajah binal pasangan. mantan gue menaiki tubuh lakinya dengan rambut sebahu yang terurai. Dia memegang rudal jumbo lakinya dan mengarahkan ke pintu surganya.
rudal jumbo itupun berlahan masuk diiringi lenguhan mantan gue.” aaaccch… aaaauuuh……” desahnya panjang.”Nikmat abang, terasa banget rudal abang….. aaaaaccchhh… mentok sayang”. Mantan gue terus naik turun di atas tubuh lakinya.
susunya yang montok melambung-lambung seiringan desah nafasnya dan rambut panjangnya yang terurai. sementara lakinya sibuk meremasi susu montok bininya.”ach… aaach…. aaaaaaach… dedek sampai abang…..
aaaach” Tahan sebentar cantik. Abang juga mau sampai. Lakinya kemudian berpindah posisi ke atas dengan rudalnya masih masuk di ruang senggama istrinya.
dengan ritme yang cepat dia hujamkan rudal jumbo itu, sementara mulutnya sibuk melahap susu montok istrinya.”aaaach…. aaaaach… dek, abang nyampe sayang”. “Sama bg dedek juga puncak…… aaaach…..
aaaach”. Lakinya kemudian mencabut rudalnya dan menumpahkan cairan putih pekat di atas susu istrinya. Kemudian mereka berpelukan dan lakinya mengecup mata istrinya mesra.
“Terima kasih sayang udah puasin abang”. Beberapa menit berlalu dengan kesunyian. Kemudian lakinya bangkit dan memasang handuk yang tercecer di lantai.”Lok kenapa tehnya ada 2 sayang?” tak lama kemudian mantan gue bangkit dari meja makan dan mengelap bekas peju yang berleakan di susunya.”Yang teh telur buat abang, teh kenikmatans buat tamu sayang.” Laki mantan gue menyeruput teh telur sampai habis.”Ada tamu di luar cantik?
siapa?”” Iya bang ada tamu. si… si…. Firman bang”.” Firman?
Firman mantan kamu? ngapain dia ke sini?” ” Iya sayang, gak tau tuh kayaknya dia kehujanan dan motornya rusak”.”Ya udah kamu anterin teh nya ke dia, abang mau pakai baju dulu”. “ya bang”.
Mantan gue kemudian pergi ke wastapel dan membasuh sisa peju lakinya yang masih ada di susunya. kemudian dia memasang baju merah ketat dan membawa baki berisi air teh hangat buat gue. Gue langsung buru buru ke ruang tamu…TUNGGU KELANJUTANNYA…