Malam Pertama Siswi SMA Kelas Tiga di Ranjang Wali yang Lebih Tua

Malam Pertama Siswi SMA Kelas Tiga di Ranjang Wali yang Lebih Tua

Sebuah impian yang begitu kuat, begitu nyata, menguasai pikiran saya, sebuah harapan yang begitu membara hingga terasa mampu meraihnya. Saya terhanyut dalam khayalan itu, terbawa arus hingga sebuah kepuasan mendalam seolah-olah terbayangkan. Sebuah perjalanan panjang menuju puncak impian, di mana benih-benih harapan akan tumbuh dan berkembang seiring waktu.

Namun, realita kehidupan menghadirkan pengalaman yang jauh berbeda. Saya, seorang siswi SMA kelas tiga di sebuah sekolah swasta ternama di Jakarta, terperangkap dalam situasi yang sulit. Hubungan saya dengan seorang pria yang jauh lebih tua, hampir seperti seorang kakak, telah berlangsung selama tiga tahun.

Usia dan status sosial kami yang berbeda membuat ikatan ini terasa berat dan rumit. Kedekatan kami yang intensif kerap kali melampaui batas, sebuah dinamika yang sulit saya kendalikan. Keinginan beliau yang kuat dan dominan, kerap kali membuat saya merasa tertekan, meskipun saya mengakui adanya ketertarikan yang dalam di antara kami.

Beliau selalu memastikan kebutuhannya terpenuhi, bahkan saat bepergian keluar kota. Penolakan bukanlah sebuah pilihan, karena konsekuensinya akan membuat saya kehilangan dukungan dan perlindungan yang diberikannya. Kenangan tiga tahun lalu masih begitu jelas terpatri dalam benak saya.

Saya terbangun dengan kepala yang pening, berbaring di atas ranjang putih yang besar, merasa tubuh saya telanjang dan sedikit nyeri. Ada bekas-bekas yang membuat saya merasa khawatir. Saat saya mencoba duduk, sebuah pintu terbuka dan seorang pria tinggi besar, hanya mengenakan celana pendek, masuk ke ruangan.

Ketakutan memenuhi hati saya. "Apa kau sudah sadar?" tanyanya. "Kau siapa?

Di mana ini?" saya bertanya, air mata mulai menggenang di pelupuk mata. Pikiran terburuk muncul dalam benak saya. "Ini rumahku, yang akan menjadi tempat tinggalmu.

Dan ini kamarku, yang juga akan menjadi kamarmu," jawabnya. "Apa maksudmu?" saya bertanya, masih diliputi rasa takut dan bingung. "Ayahmu, almarhum Hendra Prawira..." kata-katanya menggantung di udara, meninggalkan saya dalam kegelisahan yang mendalam.

o yang sudah bangkrut meminjam hutang dalam jumlah besar kepadaku, tetapi belum sempat dia mengembalikan hutangnya karena perusahaannya bangkrut lalu dia meninggalkan dunia ini’ ‘Aku tidak suka bertele tele dengan lelaki biadab seperti mu’ emosiku meluap sambil meneratkan selimut yang menutupi tubuhku. ‘Kita sama Cintya Deswari Prawiro aku pun tak suka membuang waktuku ‘ ‘ Akan aku katakan tegas kepadamu, jika kau tidak mengerti kau dapat bertanya setelah aku selesai menjelaskannya’ ‘Aku sudah lama tau bahwa pak Hendra mempunyai putri Semata wayang yang sangat cantik’ ‘Saat kau datang ke kantor ayahmu aku melihatmu disana dengan seragam SMA. Dan kenapa aku bersedia meminjamkan uang dalam jumlah besar kepada perusahaan ayahmu itu karena kau.

Aku tidak berkeberatan menunggu kau sampai tamat SMA dan meminangmu saat kau sudah siap aku buahi. Tetapi mungkin jalan itu tak lagi sama sekarang ketika ayahmu meninggal dan aku melihatmu dirangkul seorang pria sebayamu saat aku menghadiri pemakaman ayahmu.. Well.

Aku tau keluargamu bangkrut dan ibumu sekarang di rumah sakit.. Stres dan penyakitnya bertambah parah karena kehilangan semuanya.. Dan kau hanya anak SMA yang tidak tau harus kemana sehingga kau lebih memilih menginap di rumah teman temanmu.

cerita ngewe terbaru - Malam Pertama Siswi SMA Kelas Tiga di Ranjang Wali yang Lebih Tua

Jadi aku hanya akan membuat penawaran denganmu yang tentunya akan menguntungkan kita berdua.. ‘ Rasanya dadaku panas dan tidak terasa air mataku mengalir mendengar penuturan lelaki yang sepantasnya aku sebut Om ‘ aku ingin kau disini bersamaku dan sebagai gantinya hutang ayahmu akan aku anggap lunas sehingga rumah peninggalan ayahmu tidak perlu disita dan biaya pengobatan ibumu akan ditanggung sepenuhnya termasuk semua kebutuhan sekolahmu sampai tamat’ Aku lemas mendengarnya kenapa dunia seakan runtuh menimpa tubuhku, aku ingin menjerit dan keluar dari rumah manusia binatang ini… Tetapi aku juga tidak tau akan kemana dan bagaimana hidupku setelah ayah meninggal dan ibu menjadi sakit. Aku tidak pernah memikirkannya sama sekali, aku takut pada kenyataan yang pahit ini.

Kehidupan yang cukup membuatku tak pernah tau apa rasanya kekurangan.. Aku menegakkan kepalaku menatap matanya, Matanya yang tajam, kulitnya yang putih dan tubuh yang tinggi kenapa menginginkan anak SMA sepertiku disisinya… ‘aku tidak punya pilihan selain menyetujui permintaanmu’ kataku putus asa karena aku sudah tidak perawan lagi karena kebiadaban lelaki dihadapanku. Terlihat senyum puas dan seringai buas di wajahnya saat aku mengatakannya.

‘Well aku tidak perlu menunggu lama untuk kita mengenal satu sama lain’ bisiknya di telingaku sambil membelai rambut hitamku. ‘Kita lanjutkan yang tadi ya Cintya sayang. Aku ingin kau sadar dan merasakannya saat aku memasukimu.

Aku ingin kau mendesah untukmu sayangku’. Tangannya mulai menuruni selimut yang menutupi tubuhku dan meremas dadaku yang berukuran 34C. Dia menghampiri bibirku lalu dilumatnya dengan penuh nafsu.

Dia membuka boxernya lalu menindih tubuhku yang sudah ditidurkannya. Dia menjilati seluruh tubuhku dengan nafsu. ‘Mulai malam ini dan seterusnya kau harus belajar memuaskanku sayang’ ujarnya sambil membuka kedua pahaku lebar2.

Aku pasrah dan mengikuti semua maunya. Saat benda panjang mulai memasuki serambi lempitku.. Achhhhhh rasanya pedih … Achhhhhh gumamku yang disambut sodokannya bertubi tubi..

Dia memacu tubuhku dengan ritme yang santai.. Sambil memompaku dia bergerak menikmati payudaraku dengan mulutnya sambil dia gigit kecil dan meremas payudaraku satunya lagi.. Tubuhku yang berisi bergoyang mengikuti irama kocokan pada serambi lempitku.

‘Sayangku Cintya mendesah sayang’ ‘achhhhhh kamu enak sayang, punya kamu enak’ Aku hanya berdesis kecil menerima hujanman rudalnya.. Aku tidak menyangka rudal sebesar itu akan masuk ke dalam serambi lempitku. Dia melingkarkan kedua tanganku di belakang lehernya lalu dan merubah posisi aku di atasnya..

Sambil tidur diatasnya dia terus memompaku dari atas.. Anak sma seperti diriku disetubuhi oleh laki laki seperti dia yang seharusnya menjadi kakakku… Dia memeluk pinggangku dan sambil mempercepat kocokannya lalu mengubah posisi kami menjadi miring dan saling berhadapan.. rudalnya yang masih menancap di serambi lempitku terus memompaku dengan semakin cepat..

Dia terus menatapku sambil menahan pantatku agar terus bisa menerima sodokan rudalnya yang sangat terasa enak buatku. Aku seperti melayang di bahwa kuasanya sekarang.. Tidak terasa hampir satu jam dia menyetubuhiku dan sudah berapa banyak cairanku yang keluar akibat ulah ya.

Dia menunjukkan tanda tanda akan segera berakhir karena ritme pompa nya yang semakin cepat dan ‘ahhhhhhh’ desisnya dan rasa hangat pun terasa di dalam serambi lempitku karena semprotan spermanya. Dia masih menahan pantatku sampai rudalnya lemas dan melepaskan tubuhku dari pelukannya.. Nafsuku memburu kelelahan dan akupun tertidur..

To be continued