
Malam itu, Arum merasa lelah. Kejadian di kafe dekat pantai Kuta masih menghantuinya. Ia ingat dengan jelas tatapan-tatapan yang tidak pantas, komentar-komentar yang membuatnya tersinggung.
Ada yang kurang ajar, berani berkomentar yang tidak senonoh tentang penampilannya. Arum masih bisa merasakan getaran tangan yang mencoba menyentuhnya, membuat dirinya buru-buru meninggalkan tempat itu, hanya mengenakan celana dalam, dan menuju kamar mandi. Namun, sebelum sempat mencapai keamanan kamar mandi, ketukan keras di pintu membuatnya tersentak.
Emosi yang terpendam kembali mencuat. Arum meraih jubah panjang berwarna biru muda dari tasnya, lalu mengenakan jilbabnya dengan tergesa-gesa, berusaha menenangkan diri. Ia masih ingat dengan jelas kebiasaan yang selalu dilakukannya ketika merasa terancam.
Dengan hati yang masih berdebar, ia membuka pintu. Namun, sebelum sempat mengucapkan sepatah kata pun, sebuah pukulan keras mengenai pelipisnya. Dunia Arum seketika menjadi gelap.
Ia merasakan dirinya didorong dengan kuat hingga jatuh terhempas ke lantai. Suara kunci pintu berbunyi samar-samar, lalu semuanya menjadi gelap gulita. Ketika Arum tersadar, ia berada di ruangan yang asing.
Syukurlah, jilbab dan pakaiannya masih lengkap. Sebuah rasa lega menyelimuti dirinya sejenak. Namun, rasa lega itu sirna begitu cepat.
Sebuah pelukan tiba-tiba membelenggu tubuhnya dari belakang. Kejutan itu semakin besar ketika ia menyadari bahwa orang yang memeluknya adalah laki-laki dari kafe tadi—pria yang telah ia tampar. Sebelum sempat bereaksi, sebilah pisau kecil telah menempel di pipinya.
Arum terdiam, tubuhnya menegang. Suara berbisik terdengar di telinganya, “Maaf, Mbak Arum. Mbak begitu cantik, aku harap Mbak jangan melawan.”
k atau belati ini akanmerusak wajah ayu yang cantik ini”.
desis Indra lembut, namun membuat Arum gemetar tak berkutik. Kilatan belati yg terpantul ke wajahnya membuat wajah Arum pucat pasi. Seumur hidupnya, baru kali ini Arum melihat pisau belati yg berkilat-kilat begitu dekat, kesannya seolah sangat tajam itu sehingga membuatnya semakin lemas ketakutan.
Wajahnya pucat pasi oleh ketakutan yang menyerangnya.tiba-tiba tubuh Arum mengejang ketika dia merasakan, tangan Indra menyusup ke balik jilbab lebarnya,meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup jubah dan bra, lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas kemaluannya dari luar jubah yang dipakainya. “Jangaan.. aku mohon jangan mas..
aku minta maaf ” rintih Arum ketakutan. Namun laki-laki ini tak perduli, kedua tangannya kini bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan musisi muda itu. Arum menggeliat-geliat akibat remasan laki-laki yang menjarah tubuhnya dalam posisi membelakangi laki-laki itu.
“Jangaan.. mas .. euh … saya minta ..
emmph.. maaf… tolong .. saya pulang..” pintanya masih dengan wajah ketakutan.
Namun tak disadarinya kata-kata mengalir tak lancar, terputus-putus, tanpa disadarinya serambi lempitnya mulai basah oleh cairan. Indra merasakannya, ia tertawa pelan sebelum kemudian berlutut di belakang Arum. Arum menggigil, tubuhnya tak sadar tersentak, ketika kemudian merasakan tangan lelaki itu merogoh lewat bagian bawah jubahnya, lalu menarik turun celana dalamnya.
Tubuh Arum gemetar oleh rasa malu dan takut ketika tanpa diduganya, Indra menyingkap bagian bawah jubah birunya ke atas sampai ke pinggang. tak tertahan Arum terpekik dengan wajah yang merah padamketika menyadari bagian bawah tubuhnya kini telanjang. Indra justru merasa takjub melihat dirigent orkestra T&T itu dalam keadaan telanjang bagian bawah tubuhnya.
Sungguh, Indra tidak pernah menyangka kalau sore ini akan melihat kemulusan tubuh Arum yang dulu sering dilihatnya dalam keadaan berpakaian rapat ketika memimipin pagelaran atau konser musik. Pertama kali Indra melihat Arum subiakto di televisi, ia memang sudah tergetar dengan kecantikan wajah wanita berkulit putih ini walaupun sebenarnya Indra sudah beristri, tapi apabila dibandingkan dengan daya tarik Arum yg berjilbab, yg membuat Indra membayangkan bermacam hal karena tak bisa menduga bentuk tubuh Arum, istrinya yg biasa tampil berbaju ketat sexy dan terbuka itu tidak ada apa-apanya. Namun saat itu kesan alim yg timbul dari Arum yg selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar membuatnya merasa segan dan bersalah, rasanya malu sendiri.
Tetapi sejak Arum melepas jilbabnya dan tampil sexy Indra semakin terpikat dengan kecantikannya, dan semakin tak mampu membendung gairah sexualnya pada Arum. Maklum saja selama ini memang Indra selalu melihat Arum dalam keadaan memakai pakaian jubah panjang dan jilbab yang lebar, namun Indra dapat membayangkan kesintalan tubuh Arum melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan kemontokan pantatnya yang sesekali terlihat selintas pada pakaiannya yg berjilbab lebar. Indra tidak menyangka kalau bagian tubuh Arum subiakto yang selama ini tersembunyi, kini akan dapat dinikmatinya.Muka Arum semakin merah padam ketika diliriknya, mata Indra masih melotot melihatnya yang setengah telanjang.
Celana dalamnya memang kini teronggok di bawah kakinya setelah ditarik turun oleh Indra, sehingga Arum terbuka setengah tubuhnya ke bawah. Bentuk pinggul dan pantat Arum yang sintal ini sangat jelas terlihat oleh Indra. Belahan pantat Arum yang telanjang terlihat sangat bulat, padat serta putih mulus tak bercacat membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian menggelegak.Diantara belahan pantat Arum terlihat belahan bibir kemaluan berwarna kemerahan, sangat menggiurkan.
“Arum..Kakimu direnggangkan. Aku ingin melihat serambi lempitmu…”desis Indra sambil jongkok menahan birahinya melihat bagian kehormatan Arum yg saat itu masih mengenakan jilbab lebar yg sebenarnya tak lagi disukainya itu. Arum mencoba menolak, namun Indra meraih belati lalu menggerak-gerakkan sehingga kilaunya terpantul ke wajah Arum, membuat keberanian gadis itu luntur kembali.Arum menyerah, ia merenggangkan kakinya.
Dari bawah, lelaki itu menyaksikan pemandangan indah menakjubkan. Dipangkal paha Arum rambut kemaluannya tak dicukur habis, meskitak lebat, namun terlihat rapi. Indra kagum melihat kemaluan Arum yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan kemaluan istrinya.
cerita ngewe terbaru - Wanita Berjilbab Diperkosa Pria Kafe yang Ditamparnya
Yang sudah kendur karena dihajar rudal Indra berkali-kali dan sudah melahirkan 3 anak. memang rudal Indra tergolong abnormal, bahkan mungkin tergolong sebagai cacat sebenarnya, terlalu besar. hampir 30 cm panjangnya, dengan diameter yg cukup besar.
Mulut istrinya bahkan tidak mampu mengulum rudal Indra. namun bagi Indra ini adalah cacat yg menyenangkan ia sangat menyukai mendengar dan menyaksikan gadis-gadis yg diperkosanya menjerit kesakitan, ketika ia meng’hajar’ mereka.“Jangaan..mas, aku muhon … “ pinta Arum dengan suara bergetar menahan tangis, ketika ia merasakan tangan Indra meremas-remas bongkahan pantatnya yang telanjang. Namun Indra seolah tak mendengarnya justru tangan itu semakin bersemangat, kemudian lelaki itu menguakkan bongkahan pantat Arum lantasmendekatkan wajahnya menciumi pantat mulus yang montok itu.
Arum menggeliat, terlebih ketika lidah Indra mulai menyentuh anusnya. Arum tersentak, tubuhnya terkejat-kejat diluar kehendaknya, tak sadar mulutnya mulai merintih. Arum mengejang ketika ia merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya, lantas menyusuri celah di pangkal pahanya.
Dengan bernafsu Indra menguakkan bibir kemaluan Arum yang berwarna merah jambu dan lembab.Tubuh Dirigent Orkestra T&T itu mengejang hebat saat lidah Indra menyeruak ke liang serambi lempitnya. Tubuhnya semakin bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya. Semakin lama Arum kian tak kuasa menahan erangannya.
terlebih ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot klitorisnya,dan menit-menit selanjutnya Arum semakin larut oleh birahi ketika Indra seakan mengunyah-ngunyah kemaluannya. Seumur hidupnya, Arum belum pernah diperlakukan seperti itu.“Hmmm…, enakkan , Arum ….” kata Indra sambil berdiri setelah puas menyantap kemaluan Arum ,walaupun begitu tangan kirinya terus bermain di serambi lempit Arum. “Aihhhh…eungghhhh….” Arum mengerang dengan mata terpejam.
Namun mata itu membelalak ketika beberapa saat kemudian sesuatu yang besar,panjang dan panas mulai menusuk kemaluannya melalui belakang. Tubuh Arum yg setengah telanjang, namun masih mengenakan jilbab ini mengejang ketika menyadari kemaluannya tengah dimasuki rudal Indra namun ketakutan dan gairah yg sudah menguasainya membuat Arum hanya bisa pasrah. Tapi sekejap kemudian Arum merasakan batang rudal Indra yang besar dan panjang, menyeruak memaksa bibir serambi lempit Tia terkuak lebih lebar, rasa sakit seketika membuatnya menjerit kesakitan.
“Ahhhhhhhh, aduuuuuuuuuh .. sakit. Adaaauoooww.
” Arum menjerit-jerit menahan sakit ketika rudal yg sangat besar menyodok masuk dan akhirnya bersarang diliang kemaluannya begitu dalam.Tubuh Arum hanya mampu menggelinjang ketika Indra mulai menggerakan rudal dalam jepitan kemaluan tia yg terasa sangat ketat akibat besarnya rudal Indra, Tia menjerit-jerit tak mampu menahan sakit. “Aduuuuuh, ampun … aduh sakit. Tolong ..
Tolong” Arum mencoba berontak dengan sia-sia, teriakan minta tolongnya menggema dalam ruangan itu. Namun Indra tidak perduli, dengan kuat ia terus mengerakkan tubuhnya, menyodokkan rudalnya sedalam mungkin. akhirnya Arum hanya bisa mengerang lemah.
Air mata nya bercucuran, bahkan air liur menetes dari mulutnya akbitat teriakan yg tak hentinya dijeritkan Arum tadi. cairan serambi lempitnya perlahan mulai membuat rudal itu bergerak lebih mulus. “Mmmfff…enak kan Arum?
menyetubuhi tanpa melepas baju….nnghhh…” kata Indra di belakangnya sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas erengah-engah. tia dapat merasakan rudal Indra, yang kini tengah menusuk-nusuk liang kemaluannya itu, jauh lebih besar dan panjang dibanding rudal mantan suaminya. Tanpa bisa dicegah perasaan padat dan sesak dalam serambi lempitnya membuat tia bergairah.Tangan kiri Indra membekap pangkal paha tia, lalu mulai menekankan pinggul musisi muda itu kebelakang, dengan keras, membuat tia tanpa sadar menggigit bibirnya.
Arum tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya. ia mulai mendesah liar, apalagi tangan kanan lelaki itu kini menyusup ke dalam jubahnya, lalu merobek bra Arum sampai putus, kemudian meremas dan memilin-milin puting susunya yang sekarang menonjol. “Ayo Arum….ahhhh…jangan bohongi dirimu, sendiri.”Indra terus memaju mundurkan rudalnya yang terjepit serambi lempit wanita muda itu.Arum menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa sakit dan malu.
Tapi ia tak mampu.Arum mendesah dan mengerang, bahkan tanpa sadar mulai mengenjotkan tubuhnya mengayun maju mundur dengan kuat. Arum bergerak dengan liar, lalu tubuh menggelinjang dan bergetar hebat, sampai tersentak-sentak, dan dalam waktu beberapa menit kemudian Arum menjerit sangat keras saat ia meraih puncak kenikmatan, hingga suaranya menggema memenuhi ruangan. tubuhnya melengkung seperti busur.
Lalu Arum langsung lunglai, tapi Indra selangkah lagi sampai ke puncak. ia terus mengaduk serambi lempit Arum subiakto yg terkulai lemah dengan kecepatan penuh. Lalu, dengan geraman panjang, ia menusukkan rudalnya sejauh mungkin ke dalam kemaluan wanita muda itu.
Kedua tangannya mencengkeram payudara Arum yang padat dan montok dengan kuat. Arum yang masih dibuai gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam serambi lempitnya disembur cairan hangat kenikmatan dari rudal Indra, yg terasa banyak membanjiri liang serambi lempitnya. Arum kembali merintih, mirip suara anak kucing, saat perlahan Indra menarik keluar rudalnya yang belumuran kenikmatan lalu membalikkan Arum, dan meletakkan rudalnya di depan mulut Arum.
Arum tak sadar menyedot dan menghisap cairan itu. mencoba mengulum batang rudal yg sangat besar itu. Indra terkejut ketika tia mampu membuka mulutnya cukup besar sehingga kepala rudal Indra masuk dalam mulutnya.
namun ketika gelombang kenikmatan itu berlalu, kesadaran kembali memenuhi ruang pikiran wanita muda itu. Dengan kuat Arum mendorong rudal Indra keluar dari mulutnya. wajah Arum dan jilbabnya berlumuran kenikmatan.
Arum terisak dengan tangan bertumpu pada meja disisinya.“Sudah, Arum nggak usah nangis! toh Arum ikut menikmati juga, jangan ceritakan pada siapa-siapa kalau mau selamat !!” kata Indra dengan tekanan keras sambil membenahi celanannya. Arum tersentak ketika melihat Indra lalu meraih sebuah handicam, senyum laki-laki itu terlihat mengerikan.namun keterjutannya tak terhenti sampai disitu, ketika ia menyadari ada begitu banyak kamera film, layaknya sebuah studio produksi film, dan ada sekitar duapuluhan lelaki yang saat ini merapikan peralatan itu.
Air mata Arum menetes, jadi sedari tadi ia ditonton oleh begitu banyak orang. Arum terduduk lemas.lalu kata-kata Indra berikutnya membuatnya tersentak. ” kalau kamu tidak ingin film ini kami sebarkan, kamu harus selau menuruti perintah kami.
”tawanya menggema dalam ruangan itu. Arum terdiam, ia sudah bisa membayangkan bahwa ia akan menjadi objek pelampiasan nafsu Indra dan teman-temannya.dengan ketakutan ia melihat beberapa laki-laki mendekat. Arum mendengar Indra berkata ..” nah, sekarang kita buat episode yg lain.”Arum menjerit ketakutan ketika ia mengetahui apa yg akan mereka lakukan.tawa mereka terdengar mengerikan.
Lalu beberapa orang mulai melucuti pakaian dan jilbabnya.Indra melangkah keluar, ia akan menghubungi beberapa temannya. ini peluang bisnis, pasti banyak yg mau membayar untuk menyetubuhi Arum subiakto. Dari pintu yg perlahan menutup teriakan dan jerit ketakutan Arum terdengar.
tadi Indra sengaja tidak mengatakan bahwa adegan selanjutnya akan dilakukan beramai-ramai sekaligus dengan tujuh orang lelaki yang akan memperkosa Arum secara brutal. Teriakan Arum terputus ketika pintu menutup, membuat ruangan itu kedap suara.Indra melangkah, cahaya matahari bali membanjiri lorong yg berhiaskan jendela-jendela kaca besar, dikejauhan terdengan suara ombak,