Di tengah teriknya siang hari Jakarta, sebuah angkutan umum tampak menunggu penumpang di depan sebuah gedung di Jakarta Utara. Udara yang panas membuat para penumpang yang sudah berada di dalam kendaraan merasa tidak nyaman. Sopir angkutan, yang juga harus menghidupi keluarganya, sabar menunggu agar dapat memenuhi target penumpangnya.
Suasana terik dan penuh sesak itu diwarnai kedatangan seorang pria berpakaian rapi, namun penampilannya sedikit mengisyaratkan sisi lain dari dirinya. Namanya Arnold. Wajahnya memerah, dan napasnya berbau alkohol.
Dengan sedikit ragu, ia memulai aksinya. Ia mendekati para penumpang dengan sopan, meminta sumbangan recehan. Ia menggunakan kantong plastik bekas sebagai wadah, dan dengan ramah, ia meminta sumbangan kepada setiap penumpang.
Sebagian penumpang memberikan sumbangan, sebagian lagi tidak. Arnold terus berjalan, sampai ia sampai pada seorang mahasiswi muda yang asyik bermain ponsel. Dengan lembut, ia menyapa mahasiswi tersebut, meminta sedikit recehan.
"Permisi, Mbak," katanya, "bolehkah saya meminta sedikit sumbangan?" Namun, reaksi mahasiswi itu terhadap permintaan sederhana Arnold, akan memicu serangkaian peristiwa yang tak terduga, mengubah hari yang panas itu menjadi sebuah pengalaman yang mengguncang hidupnya. Suasana yang awalnya biasa saja di dalam angkutan umum itu, secara perlahan akan berubah menjadi mencekam, berawal dari sebuah permintaan kecil yang ditolak. Arnold mencolek mahasiwi itu agar dia menyadari bahwa dia meminta recehan pada pada mahasiwi itu,
“ Apaan sih nyolek-nyolek segala, nggak ada nggak ada, gue nggak ada receh , ” kata mahasiswi itu denganb juteknya.
Panggil saja nama mahasiswi itu sebut saja Resty. Resti yang merasa risi dengan preman itu kemudian diapun bergegas berdiri lalu pindah duduk ke bangku depan dekat supir metomini. Melihat sikap Resty yang seperti itu Arnold-pun kesal, matanya melotot dan dalam hatinya berkata,
“ Sialan gue dicuekin sama anak bau kencur, awas lo nanti,”.
Arnold yang befitu kesal saat dia sudah selesai memintarecehan kesemua penumpang dia tidak langsung turun dari metromini, Arnold saat itu tetap didalam metromini namun dia duduk dibangku belakang. Bebrapa saat metromini-pun berjalan, Arnold yang berada di bangku paling belakang terus mengawasi Resty yang ada didepan, hal itu tida disadari oleh Resty. Metromini terus berjalan lagi, sampai pada akhirnya metrominipun berhenti didepan sebuah Mall untuk mencari penumpang lagi.
Sebagian Penumpang-pun ada yang turun Di mall itu begitu pula Resty. Melihat Resty yang turun Ddi Mall itu, dari kejauhan dia membuntuti Resty tanpa sepengetahuan Resty. Dia terus membuntuti Resty yang sedang berbelanja keluar-masuk beberapa outlet yang ada didalam Mall.
Arnol terus memperhatikan membuntuti Resty dari kejauhan dengan rasa kesal dan penuh dendam. Sampai pada saatnya Resty-pun menuju kesebuah toilet yang letaknya berada dipojok gedung, dan kebetulan saat itu suasana toilet sedang sepi sekali. Melihat hal itu Arnold-pun mengikuti resty ke Toilet sembari berkata,
“ Mampus Loe, bakal gue perkosa lu didalem toilet itu, ” ucapnya pelan sembari membuntuti Resty.
Nampaknya saat itu Resty tidak sadar sedari tadi terus dibuntuti oleh Arnold. Denganpenuh dendam Arnold-pun melihat sekeliling, apakah aman atau tidak. Setelah beberapasaat memeperhatikan, dia memastikan bahwa akanaman jika dia mencabuli Resty di toilet nanti.
Sat itu resty-pun segera masuk kedalam Toilet, setelah memastikan Di toilet itu tidak ada penjaga Arnoldpun menyusul Resty. Bisa dibayangkan para pembaca, toilet Mall pasti hanya ada satu pintu masuk dandidalamnya ada beberapa toilet. Sebelum masuk kedalam toilet Arnold meliha sebuah kursi yang ada didepan pintu masuk toilet.
Melihat hal itu Arnold-pun membawa kursi itu masuk ke toilet dan menganjal pintu masuk dengan kursi dari dalam Toilet. Dia melakukan hal itu dengan maksud agar tidak ada orang yang bisa masuk ketoilet selain mereka berdua. Arnold kemudian bersembunyi kedalam kamar toilet yang kosong sembari menunggu Resty selesai buang air kecil.
Beberapa saat Arnold menunggu, tselang beberapa menit terdengar pintu toiet yang dimasuki resty terbuka,
“ Ceklek…., ” suara kancing pintu terbuka. Mendengar hal itu arnol-pun mulai mengintip dia dari dalam toilet dengan memanjat closet duduk. Saat itu dia melihat Resty sudah keluar dan saaat itu dia melihat resty sedang merapikkan rok-nya di depan kaca yang dekat wastafel toilet, “ Ini dia saatnya, mampus loe, bakal nangis darah loe hari ini, ” ucapnya dalam hati.
Melihat kesempatan itu, dengan cepatnya Arnold keluar dari kamar toiletnya lalu berlari ke arah Resty. Dari belakang dengan cepatnya Arnold mengalungkan tanganya keleher resty, lalu resty dibantin hingga jatuh kelantai toilet. Resty yang tidak mengetahui kehadiran Arnold saat itu dia sungguh shock dan kesakitan karena di terbanting kelantai toilet.
Saat itu Resty yang ketakutan mencoba berdiri, namun dengan gesitnya Arnold-pun memukul perut dan tengkuk Resty dengan kencangnya,
“ Bugggg… Bugggg…, ” suara pukulan Arnold. “ Aow.. Aduh… sakit bang… ampun Bang….
Aow…, ” ucapnya kesakitan karena pukulan Arnold yang kuat itu. “ Udah diem Loe, jangan banyak bacot, !!! awas kalau sampai loe teriak bakal gue bunuh loe disini, ” ucapnya mengancam Resty.
“ Iya Bang, Ampun Bang, maafin saya Bang… Saya bakal kasih uang berapapun asalkan Abang melepaslkan saya, ” ucapnya ketakutan sembari terduduk dilantai dan memegangi perutnya yang kesakitan. “ Arggghhhh… udah diem loe, gue nggak butuh duit loe, ” ucapnya dengan nada kesal dan penuh dendam. Bisa dibayangkan seorang wanita mungil, bertubuh sintal seperti Resty dipukul oleh Arnold yang tinggi dan badanya lumayan kekar, pasti dia tidak akan berkutik.
Arnold yang sudah dibutakan dengan rasa dendam dia lalu menariknya keluar kearah toilet wanita dan masuk kearah ke Toilrt Pria. Setelah mereka berdua berada didalam toilet Pria Arnold-pun kembali mengganjal pintu. Saat itu benar-benar sepi suasana toilet Mall itu, tanpa rasa Khawatir Arnold segera-pun meminta Resty untuk melepas seluruh pakaianya,
“ Sekarang Loe lepas pakaian loe, asal loe nurut gue nggak bakal bunuh Loe, ” ucapnya mengancam.
Karena melihat suasana yang sepi itu Resty berfikir hari itu tidak akan ada yang menolongnya, dia sungguh ketakutan luar biasa. Dalam hatinya berkata, kalau aku tidak menurutinya pasti dia akan benar-benar membunuhku. Lalu,
“ Iya bang…Huwww… , ” ucapnnya dengan menangis ketakutan.
Dengan terpaksa saat itu dia-pun segera meletakan tasnya lalu segera melepas semua pakaianya, hingga dia hanya memakai BH dan celana dalam saja. Arnold namapnya tidak puas dengan Itu,
“ Woy itu BH sama Cd juga dilepas, ” ucapnya meminta agar Resty telanjang bulat. Tanpa bisa melawan dan berkata apa-pun Resty-pun menuruti keinginan Arnold dengan terus menangis tersendu-sendu.
Ditengah Resty sedang melepas BH dan celana dalamnya Arnold mengeledah tas Resty, tidak disangka ditas Resty ada semacam kain panjang berwarna hitam. Karena menemukan itu Arnold mempunyai ide untuk mengikat tangan Resty,
“ Krekkkkkkkkkkkk…, ” suara kain yang terobek menjadi 2 bagian. “ Nah gitu dong kalau nurut kan enak, ” ucapnya kegirangan.
Resty saat itu hanya bisa diam dan menutupi payudara yang montok dan kewanitaannnya dengan kedua tanganya. Rasa kesal Arnold yang menggebu gebu tadi, seketika berubah menjadi hawa nafsu setelah melihat keindahan tubuh Resty,
“ Wah… montok banget yah buah dada Loe, enak tuh kalau dikenyot, hahahah… Apalagi serambi lempit loe itu, beuhhh pasti nikmat banget yah kalau gue masukin rudal gue ini, ” ucapnya girang penuh nafsu birahi. “ Tolong bang jangan perkosa aku, aku masih perawan bang, hu…uuu…uu.., ” ucapnya memohon ampun sembari menangis.
“ Ah banyak bacot Loe, awas kalau loe sampai ngelawan, gue bunuh Loe, ” ucapnya mengancam. Mendengar ancaman Arnold Resty-pun sudah tidak berani melawan ataypun berkata sepatah kata-pun kepada Arnold. Setealh itu Arnoldpun segera mengikat kedua tangan Resty dengan kain yang dirobeknya.
Kedua tangan Resty dibentangkanya lalu diikatkan pada tempat kencing untuk laki-laki. Setelah diikat kedua tangnya, Arnold-pun segera membuka resleting celananya,
“ Sekarang loe hisap nih rudal Gue, inget jangan sampai kena gigi Loe, ” ucapnya sembari memegang kejantananya dan mengarahkan ke mulut Resty. Resty yang hanya bisa pasrah sat itu hanya bisa menuruti saja.
Posisi Resty saat itu berada disela tempat kencing pria semabri jongkok dan tangan terikat. Dengan penuh rasa ragu resty membuka lebar-leabr mulutnya. Melihat ,ulut Resty sudah Terbuka Arnold-pun segera memasukan kejantanan-nya kedalam Resty,
“ Hisap pelan-pelan rudal Gue yah, nanti lama-lama loe juga mahir sendiri, ” ucapnya sembari memajumudurkan rudalnya didalam mulut Resty.
Dengan perlahan Resty-pun mulai mengkulum rudal Arnold. Dikulumnya secara perlahan agar tidak terkena gigi-nya,
“ Oughhhh… nah gitu ngisepnya… jago juga ternyata Loe yah, Sssssshhh… Aghhhh…, ” ucap nikmat Arnold. Saat itu Resty hanya bisa menagis saja sembari terus mengkulum rudal Arnold.
Arnold sering mendesah nikmat saat kejantananya dikulum oleh Resty. Melihat payudara Resty yang montok dan kencang Arnold-pun tidak mau menyia-nyiakanya. Dengan sedikit membungkuk dia mulai meremas remas payudara Resty,
“ Eughhh… Ssshhhhh…, ” desah resty tertahan karena mulutnya dipenuhi rudal Arnold.
Nampaknya Resty juga merasa nikmat dengan remasan Arnold pada payudaranya. Sembari terus memaju mundurkan rudalnya didalam Mulut Resty Arnold terus meremas dan sesekali dia memelintir putting Resty,
“ Ughhhhh… Sssssshhhh… Eummm…, ” desah Resty sembari terus mengkulum rudal Arnold. “ Hha, namapaknya loe udah mulai nikmati permainan sex kita, bagus deh kalau gitu, ” ucapnya senang melihat Resty yang mulai menikmati permainan sex mereka.
Tubuh Resty mengelincang, dia mengerakan pinggangnya kekanan dan kekri sembari terus mengkulum. Merasakan rangsangan yang diberikan Arnold Resty-pun mulai menggila, tanpa harus dikomado lagi Resty mengkulum rudal Arnold dengan lihaynya,
cerita ngewe terbaru - Mahasiswi Cantik Diperkosa Brutal di Angkot Usai Tolak Recehan Pengemis Mabuk
“ Oughhh… Ahhhh… enak banget kuluman loe, terus kulum kayak gtu… Aghhhh…, ” ucap Arnold puas dengan sepongan Resty yang mulai mahir. Beberapa saat merekamelakukan hal seperti itu.
Bosan dengan kulumn Resty Arnold-pun segera mencabut rudalnya dari mulut resty. Kemudian dengan cepatnya dia berjongkok didepan Resty. Jadi posisi mereka saat itu jongkok dan berhadap-hadapan.
Melihat serambi lempit resty yang meerah merekah dengan seidikit bulu kewanitaan, Arnold-pun memainkan jarinya pada bibir serambi lempit resty,
“ Oughhhh… Bang… Ssssshhhh… Eughhhh…, ” desah Resty. Namkmpanya Resty mulai merasa nimat dengan perlakuan cabul Arnold, seakan dia lupa bahwa saat itu diasedang diperkosa. Arnold terus memainkan serambi lempit Resty, dia memainkan klitoris Resy hingga basah dengan lendir kawinya.
Mengingat perkataan Resty katanya dia masih perawan, dia-pun mulai mencoba memasukan jarinya keliang serambi lempit resty,
“ Sluppppp… Aowww…. Sakit bang… Shhhhhhhhh…, ” ucap Resty kesakitan. “ Wah kamu benar-benar perawan yah, beruntung sekali aku dapet perawan seperti kamu…, ” ucapnya puas.
Setelah memasukan jarinya kedalam liang senggama Resty Arnold mencabut kenali jarinya. Dalm hatinya berkata, Rugi nih kalau keperawan cewek ini aku hilangkandengan jariku. Lalu Arnold-pun segera melepas ikatan tali Resty,
“ Sekarang kamu tiduran dilantai, tuh pakaian kamu buwat alas, ” ucap Arnold.
Tanpa menjawab Resty-pun mengikuti permintaan Arnold. Dia segera mengambil pakainya untuk alas dan segera merebahkan tubuhnya dilantai. Tanpa banyak berfikir Arnold yang sudah bernafsu kemudain segera membuka celana beserta celana dalamnya, lalu dia membuka lebar-lebar paha Resty kemudian memposisikan tubuhnya disela paha Resty.
Resty hanya menurut saja dengan kemauan Arnold, entah dia sudah mulai menikmati atau dia menuruti karena ketakutan. Dengan penuh birahi Arnold mulai mengesek-gesekan rudal-nya pada bibir serambi lempit Resty yang sudah basah dan dia juga menciumi leher sampai berkahir pada payudara Resty,
“ Oughhh…. Bang… Shhhhh… geli bang… Ahhhhh… Uhhhhh…, ” racau Resty nampak menikmati perlakuan cabul Arnold.
Arnold-pun terus menjilati hampir semua utubuh Resty. Mahasiwi mungil bertubuh pada itu meliak liukan tubuhnya karena kegelian dengan jilatan dan gesekan rudal Arnold pada kewanitaanya. serambi lempit Resty semakin basah saja dengan lendir kawinya, dan Arnoldpun semakin gila memberi rangsangan kepada Resty.
Melihat Resty yang sudah sangat terangsang, dan serambi lempit-nya juga sudah penuh lendir kawin, maka saat itulah Arnold mulai mencoba membenamkan kejantanannya,
“ Sleppp…. AOwwwwww…….. sakitttttttttttt…..
sakit bang…Eughhhh, ” jerit Resty pelan. Saat itu yang masuk baru kepala rudal Arnold saja,
“ Sempit sekali yah serambi lempit kamu, serambi lempit perawan memang tidak ada duanya, ” ucapnya semabri mencabut rudalnya lagi. Arnold mencoba mengeluarkan masukan rudalnya dengan perlahan, terus menerus Arnold mencoba menjebol keperawanan Resty.
Resty terus merintih kesakitan ditengah Arnold mencoba merenggut keperawanannya. Setelah beberapa kali mmencoba, dengan batang kejantanan yang kuat dan sudah ereksi maksimal Arnold menusukan rudalnya,
“ Zlebbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb…………. Eughhhhhhhhhhhh…….
Sakit banggggg…. Aowwwwwwww….., ” jerit Resty pelan sembari tanganya mencengkram kuat-kuat lengan Arnold. “ Oughhhh….
Akhirnya jebol juga keperawanan kamu, hahaha…, ” ucapnya puas sembari mendiamkan rudalnya tertanam dalam-dalam di liang senggama Resty. Sejenak Arnold mendiamkan kejantanannya tertanam dalam di serambi lempit resty. Arnold sengaja memberi waktu sesaat kepada resty agar rasa sakitnya sedikit hilang.
Setelah kira-kira 2 menit, Arnold-pun mulai mengenjot serambi lempit Resty dengan perlahan. Pelan-pelna namun pasti,
“ Oughhh… Huhhhh… Sakit bang, pelan-pelan bang… Aghhh…, ” ucap resty kesakitan. Arnold tidak berkata sepatah katapun, dia hanya terus memaju mudnurkan rudal-nya di dalam liang senggama resty.
Seiring keluar masuknya kejantanan Arnold, rudalnya berlumur darah perawan bercampur dengan lendir kawin mereka. Arnold dengan konstan terus menggenjot serambi lempit Resty,
“ Oughhh… nikmat sekali serambi lempit kamu sayang… Aghhh…, ” ucapnya nikmat sembari terus menjajah serambi lempit resty dengan rudalnya. “ Eughhh..
Eummmm… pelan aja bang, serambi lempit aku nyeri rasanya… Oughhh…, ” desah resty masih merasa nyeri karena dia baru saja kehilangan keperawananya. Sekitar 10 menit Arnold menggenjot denagn perlahan. Nampanya Resty sudah mulai tidak kesakitan lagi.
Saat itu dia terus mendesah nikmat, bahkan dia menaik turunkan pinggangnya mengikuti irama tusukan rudal Arnold pada serambi lempitnya,
“ Gimana enak kan ??? udah nggk sakit lagikan… Oughhh…, ” ucap Arnold kepada resty. Saat itu resty hanya mengangguk saja, itu tanda resty sudah tidak kesakitan.
Arnold terus memaju mundurkan rudalnya, ditengah hubungan sex mereka tiba-tiba saja tubuh Resty bergetar, pahanya dirapatkan dan himpitan serambi lempitya diperkuat,
“ Ahhhhhhhhhhhh…. Aku pipis bang…. Aghhhhh…, ” ucapnya sembari memejamkan mata dan kepalanya mendongak keatas.
“ Dasar cupu Loe, itu namanya loe orgasme, hahahaha…, ” ucapnya tertawa puas sembari terus menggenjot serambi lempit Resty. Melihat Resty yag sudah Orgasme, Arnold-pun semakin bernafsu saja. serambi lempit resty semakin basah dengan lendir kawinya.
Arnold yang saat itu teringat bahwa dia sedang memperkosa Resty di toilet Mall, dia meulai merasa cemas, dan tan pa buang waktu lalu dia mempercepat genjotan rudalnya pada serambi lempit Resty. Selang beberapa menit, Arnold-pun merasa dia akan segera klimaks. Makin dipercepat saja hentakan rudalnya,
“ Plakkkk… Plakkkk… Plakkkk… Plakkkk…, ” suara hentakan rudal Arnold pada serambi lempit Resty.
Tidak lama kemudian tubuh Arnold mulai mengejang, genjotan rudalnya dihentikan, lalu dibenamkanlah dalam-dalam kejantanan-nya didalam laiang senggama resty,
“ Ouhhhhhhhhhhhh…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt….
Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. , ”
Akhirnya Arnold mendapatkan klimaksnya.
Liang senggam resty terbanjiri dengan sperma Arnold yang kental dan banyak sekali. Beberapa saat Arnold mendiamkan kejantananya tertanam didalam vaguna Resty. Setelah menikmati sisa-sisa orgasmenya Arnold-pun segera mencabut rudalnya dari dalam serambi lempit resty,
“ Syurrrrrrr….
Syurrrrrrr…., ”
Termuntahkanlah sperma yang bercampur darah segar keperawanan Resty keluar dari kinag senggam resty yang merah merekah itu. serambi lempit resty saat itu terlihat merah sekali dengan berlumuran sperma dan darah keperawananya. Resty terkapar lemas dialntai toilet itu.
Karena Arnold takut ada yang memergoki perbuatanya, maka dia segera bergegas memakai celananhya kembali. Sebelum dia mengancingkan celananya dia sempat mengelap rudalnya dengan tissue yang ada di toilet itu. Setalah merasa dia sudah rapi, kemudian dia-pun mengintip suasan didepan pintu toilet.
Setelah memastikan aman dengan cepatnya dia-pun kabur dan membiarkan Resty terkapar lemas di dalam toilet Pria di Mall itu. Sungguh nasib yang sial bagi Resty pada hari itu. Resty yang sejenak menghela nafas karena lemas setelah diperkosa, kemudian dia-pun segera merapikan diri.
Dengan rasa perih pada serambi lempitnya karena diperawani dia-pun keluar dari toilet Pria itu untuk segera pulang kerumahnhya. Benar-benar malang Mahasiwi mungil bertubuh sintal itu. setelah kejadian itu resty dan keluarganya sempat melapor pada pihak yang berwajib , namun percuma saja melapor karena Arnold sudah tidak mangkal lagi ditempat biasanya.
Semenjak kejadian itu Resty mepunyai trauma pada setiap preman. Dia selalu memberi uang pada pengamen maupun preman yang ada di metromini tanpa diminta sekalipun. TamaT.