Saat Terlelap, Penjahit Rupawan Diperkosa Anak Kandungnya Sendiri

Saat Terlelap, Penjahit Rupawan Diperkosa Anak Kandungnya Sendiri

Wiwik, seorang wanita dengan tubuh ramping dan rupawan, menarik perhatian banyak pria. Meskipun lamaran cinta sering datang, ia tetap melajang. Bukan karena ia tak menginginkan kasih sayang; justru, kerinduan akan kehangatan hubungan dekat sangatlah dalam di hatinya.

Beban hidup yang dipikulnya membuatnya berharap akan hadirnya seseorang yang bisa berbagi dan meringankan beban tersebut. Namun, ketakutan akan ketidaksetujuan anak-anaknya, dan kekhawatiran akan kecocokan dengan calon pasangan, selalu menghantuinya. Sayangnya, kekhawatirannya terbukti benar.

Bukan dari luar, tetapi dari dalam keluarganya sendirilah tantangan terbesar muncul. Kesibukannya dengan usaha jahitan seringkali membuatnya kurang memperhatikan anak-anaknya yang sedang memasuki masa pubertas. Ia tak sepenuhnya menyadari perubahan dalam cara mereka memandangnya, pandangan yang telah berubah menjadi sesuatu yang lebih intens.

Ketidakpeduliannya terhadap tatapan-tatapan itu, dan ketidaktahuannya akan kebiasaan anak sulungnya yang sering mengintipnya melalui celah dinding kamar yang sudah mulai lapuk, menciptakan situasi yang rawan. Malam itu, pukul 22.00, setelah menyelesaikan pesanan terakhirnya, kelelahan menyelimuti Wiwik. Ia menuju kamar, mengganti pakaian kerjanya dengan daster tipis, dan merebahkan diri di ranjang tuanya.

Lampu teplok menerangi ruangan gelap setelah ia mematikan lampu utama. Tidur lelap segera menjemputnya, dengan dengkuran halus yang lembut. Namun, tanpa disadarinya, sepasang mata tajam mengamati setiap gerakannya dari kegelapan.

Tepat tengah malam, dentang jam menandai pergantian waktu, saat bayangan seorang laki-laki mulai terlihat. dar sarung dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek mendekati ranjang dimana Wiwik terbaring dengan posisi amat menggairahkan. Terlentang dengan satu kaki menekuk ke atas sehingga pahanya yang putih tersingkap.

Kedua tangannya terpentang kesamping kanan dan kiri dengan kepala tergolek kekiri. Payudaranya yang masih sekal naik turun seiring hembusan nafasnya yang teratur. Lelaki misterius itu nampak agak tertegun dan ragu.

Namun dengan satu gerakan kilat ia segera menerkam dan menindih tubuh Wiwik lalu mengeluarkan pisau lipat dan dicungkan didepan wajah Wiwik yang seketika itu juga bangun dengan perasaan amat terkejut dan takut. Ia mencoba meronta-ronta namun gerakannya terhenti ketika mendengar ancaman si lelaki bercadar “jangan bergerak atau berteriak kalau tidak ingin mati!”, ancam silelaki sambil mengayun-ayunkan belatinya.”ja…jangan sakiti aku, ambillah harta benda yang kamu inginkan, ta..tapi jangan lukai aku” ujar Wiwik dengan nada memelas dan suara bergetar. Si lelaki bertopeng kemudian menyisipkan pisaunya tepat dibawah tali bahu daster dan bh Wiwik sebalah kiri, lalu..tess.

Tali itu terputus,..sadarlah Wiwik kalau si lelaki bertopeng tidak menginginkan harta bendanya yang memang tidak seberapa, tapi tubuh moleknya. Bulu kuduknya merinding dan tubuhnya semakin gemetar hebat karena deraan rasa takut yang amat sangat.Lalu…tess, tali daster berikutnya terputus.Wiwik mulai menangis terisak, si lelaki bercadar kemudian menyisipkan pisaunya kedalam belahan dada Wiwik, lalu..prekk, daster Wiwik terkuak di bagian dada sehingga memperlihatkan bh ungu Wiwik yang selintas agak kekecilan menutup dua bukit kembarnya. Si lelaki misterius mendengus kencang, kemudian menyusupkan kembali pisau nya tepat di tengah-tengah bha Wiwik, mengarahkan mata pisau ke atas lalu “prrt”, bh itu terputus ditengah-tengah.

cerita ngewe terbaru - Saat Terlelap, Penjahit Rupawan Diperkosa Anak Kandungnya Sendiri

Wiwik semakin ketakutan dan mencoba meminta belas kasihan,”tolong, jangan perkosa aku”, ujarnya dengan terisak. Silelaki kini dengan leluasa menyibakkan bh Wiwik, matanya terbelalak menyaksikan sepasang payudara indah yang putih mulus ditempa cahaya remang lampu teplok, lalu dengan penuh nafsu tangannya segera meremas-remasnya dan memuntir-muntir putingnya yang kecoklatan. Wiwik meringis menahan rasa ngilu akibat remasan tangan si pria bertopeng yang begitu keras.Lalu tiba-tiba “prekk”, terdengan suara robekan kain ketika dua tangan si pria misterius kembali merobek daster Wiwik dengan kejam sehingga kini tubuh Wiwik benar-benar tersingkap, hanya tinggal celana dalam warna hitam yang menutupi tubuhnya.

Si lelaki bertopeng lalu berlutut di atas paha Wiwik, dengan tenang ia sisipkan belatinya yang berkilat ditempa cahaya lampu ke balik celana dalam Wiwik melalui paha sampai ujungnya menyembul ditepi atas celana dalam Wiwik, dan “prrrt”, celana dalam itu terkoyak tepat di sisi kiri, nafas Wiwik seolah terhenti namun ia tak mampu berbuat apapun. Ia terlalu takut untuk berontak. Sekali lagi si lelaki bercadar menyisipkan pisau disisi lain celana dalam Wiwik, dan “prrt”, kini selangkangan Wiwik yang ditutupi bulu-bulu hitam yang lebat benar-benar tersingkap.

Si lelaki nanar melihat pemandangan didepannya,lalu “wutt”, dengan satu renggutan ditariknnya celana dalam Wiwik kemudian dengan paksa menyumpalkannya kemulut Wiwik. Wiwik hanya bisa gelagapan dan menutup matanya yang berlinangan air mata, sampai akhirnya matanya membelalak ketika merasakan pahanya dilebarkan dan satu benda asing memasukinya dengan kasar. Ternyata jari tangan si lelaki yang bergerak maju mundur dan mengorek-ngorek isi serambi lempitnya seolah-olah tengah mencari sesuatu.

Tubuh Wiwik berkelojotan menahan sakit dan…hasrat lain yang coba ditepisnya sekuat hati.”ahh, aku memang merindukan sentuhan lelaki, tapi tidak dengan cara ini” gumamnya dalam hati. Nafas si lelaki bertopeng semakin memburu seiring dengan semakin memucatnya wajah Wiwik melihat tonjolan benda dibalik celana pendeknya. Wiwik kembali memejamkan mata seolah menolak kenyataan buruk yang akan menimpa dirinya.

Dengan berlutut si pria bertopeng meloloskan celana pendeknya, kemudian merangkak di atas tubuh Wiwik. Wiwik seakan berhenti bernafas melihat rudal kuat si pria bertopeng yang cukup kuat dan tampak tegang dengan sempurna. Tangannya secara kasar membuka paha Wiwik yang dengan sekuat tenaga dirapatkan sedemikian rupa.

Itulah satu-satunya perlawanan terakhir Wiwik,namun apalah artinya tenaganya dibTommyngkan si lelaki yang tengah terangsang. Maka ketika paha Wiwik akhirnya membuka,dengan ganas si pria bertopeng menghentakan pantatnya ke bawah, dengan paksa rudal tegangnya menerobos lubang serambi lempit Wiwik. Wiwik menjerit keras merasakan sakit diselangkangannya seolah-olah ada sebatang kayu keras yang ditusukkan ke dalam serambi lempitnya.Si lelaki bertopeng merasakan betapa seretnya lubang serambi lempit korban perkosaannya ini.

rudalnya terasa ngilu, namun dengan kasar ia terus menaik-turunkan tubuhnya sehingga beberapa menit kemudian ia merasakan jika lubang serambi lempit itu semakin licin tanda banyaknya lendir yang dikeluarkannya. Ya, Wiwik yang tadinya merasa kesakitan, lambat laun tak mampu lagi menahan hasrat bahwa ia pun sangat ingin merasakan kembali kenikmatan hubungan sex yang lama tak dialaminya. Perlahan-lahan ia merasakan betapa nikmat rasanya gesekan yang terjadi antara rudal tegang si pemerkosa dan serambi lempitnya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Kini Wiwik mulai merintih-rintih sebagai ekspresi rasa nikmat yang dialaminya.

Namun karena sumpalan dimulutnya sipemerkosa tak mendengarnya. Sampai akhirnya tubuh Wiwik mengejang lalu denyutan-denyutan hebat bergolak didalam vulvanya.Lama sekali sensasi luar biasa itu dirasakannya